Ketika ekonomi mengalami penurunan atau resesi, banyak bisnis yang menghadapi tantangan berat. Namun, tidak semua jenis bisnis terpengaruh secara negatif. Beberapa bisnis jasa bahkan dapat bertahan dan tetap laku meskipun kondisi ekonomi lesu. Pada kenyataannya, permintaan terhadap layanan tertentu justru dapat meningkat selama masa sulit, karena orang dan perusahaan masih membutuhkan solusi praktis dan efisien. Berikut ini adalah beberapa contoh bisnis jasa yang tetap bertahan dan bahkan berkembang meskipun ekonomi sedang lesu.
1. Layanan Kesehatan dan Kesehatan Mental
Kesehatan adalah kebutuhan utama yang tidak dapat ditunda, bahkan saat ekonomi lesu. Layanan kesehatan seperti klinik, rumah sakit, dan apotek tetap menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat. Bahkan, layanan yang berhubungan dengan kesehatan mental seperti terapi psikologis, konseling, dan konsultan kesehatan mental semakin dibutuhkan selama periode ketidakpastian ekonomi.
Krisis ekonomi sering kali menambah stres dan kecemasan di kalangan masyarakat, sehingga meningkatkan permintaan untuk psikoterapis, konselor, dan pelayanan terapi. Bisnis yang menyediakan layanan kesehatan fisik dan mental tetap laku karena orang-orang akan terus mencari cara untuk menjaga kesejahteraan mereka meskipun keuangan mereka terbatas.
2. Jasa Perbaikan dan Pemeliharaan
Selama masa resesi, banyak orang cenderung lebih memilih untuk memperbaiki barang yang sudah ada daripada membeli barang baru. Oleh karena itu, bisnis yang menawarkan jasa perbaikan dan pemeliharaan tetap bertahan dengan baik. Layanan seperti bengkel mobil, perbaikan rumah, dan perbaikan peralatan elektronik akan tetap dibutuhkan karena orang berusaha untuk menghemat pengeluaran dengan merawat barang-barang yang sudah mereka miliki.
Selain itu, jasa perawatan kendaraan, seperti servis rutin atau penggantian suku cadang, tetap diminati karena meskipun ekonomi sedang lesu, kendaraan tetap diperlukan untuk mobilitas sehari-hari.
3. Layanan Pendidikan dan Pelatihan
Kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tetap ada, bahkan dalam kondisi ekonomi yang sulit. Banyak orang yang mencari pelatihan untuk mengembangkan kemampuan baru agar dapat beradaptasi dengan perubahan pasar kerja, atau untuk meningkatkan peluang karier mereka. Oleh karena itu, bisnis yang menyediakan kursus online, pelatihan keterampilan, dan pendidikan jarak jauh tetap banyak dicari.
Selain itu, bisnis yang menawarkan kursus keterampilan praktis, seperti kursus bahasa, pelatihan teknis, dan pengembangan kepemimpinan, juga tetap diminati. Orang-orang akan berusaha untuk terus meningkatkan kompetensinya untuk meningkatkan daya saing di pasar tenaga kerja yang semakin ketat.
4. Layanan Teknologi dan IT
Bisnis yang bergerak di bidang teknologi dan layanan IT tetap diperlukan meskipun ekonomi sedang lesu. Banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka, terutama dalam situasi yang sulit. Oleh karena itu, jasa pengembangan perangkat lunak, layanan cloud, pemeliharaan jaringan, dan keamanan siber tetap dicari.
Layanan IT support dan consulting untuk membantu perusahaan kecil dan menengah beradaptasi dengan teknologi yang lebih efisien juga memiliki potensi besar. Selain itu, dengan semakin banyaknya orang yang bekerja dari rumah, permintaan untuk layanan teknologi rumah seperti pengaturan internet dan solusi perangkat keras juga meningkat.
5. Jasa Pengiriman dan E-commerce
Selama resesi, meskipun daya beli menurun, belanja daring dan jasa pengiriman tetap menunjukkan permintaan yang tinggi. Banyak orang yang memilih berbelanja secara online untuk menghindari keramaian atau untuk memperoleh barang dengan harga lebih murah. Oleh karena itu, bisnis yang bergerak dalam jasa pengiriman, logistik, atau e-commerce tetap berkembang.
Layanan pengiriman makanan dan barang, seperti yang disediakan oleh platform aplikasi pengiriman, semakin populer karena orang lebih suka membeli makanan atau barang kebutuhan dari rumah. Selain itu, banyak bisnis yang berfokus pada produk esensial seperti kebutuhan rumah tangga, pakaian, atau produk kebersihan yang selalu dicari oleh konsumen meskipun ekonomi sedang melesu.
6. Layanan Konsultasi Keuangan
Banyak individu dan bisnis yang membutuhkan konsultasi keuangan selama masa ekonomi lesu. Selama krisis, pengelolaan keuangan pribadi dan bisnis menjadi sangat penting. Oleh karena itu, jasa perencanaan keuangan, konsultasi investasi, dan konsultasi utang tetap dibutuhkan oleh banyak orang.
Selain itu, individu dan bisnis sering mencari bantuan untuk mengoptimalkan pajak, merencanakan pensiun, atau membuat anggaran yang lebih efisien. Keahlian dalam mengelola keuangan di tengah ketidakpastian ekonomi sangat bernilai, dan bisnis jasa yang menawarkan solusi keuangan tetap relevan.
7. Layanan Kebersihan dan Sanitasi
Layanan kebersihan dan sanitasi tetap menjadi kebutuhan utama, terutama di tengah krisis seperti pandemi atau resesi ekonomi yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Bisnis yang menyediakan jasa kebersihan rumah, kantor, atau ruang publik selalu diperlukan, apalagi jika ada kebutuhan akan protokol kesehatan yang lebih ketat.
Selain itu, dengan meningkatnya kesadaran akan kebersihan, jasa desinfeksi dan pembersihan komersial menjadi sangat relevan, terutama untuk area yang sering digunakan bersama, seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan kantor. Banyak orang yang lebih memilih untuk menggunakan jasa profesional untuk menjaga kebersihan dan kesehatan di tempat tinggal atau tempat kerja mereka.
8. Jasa Transportasi dan Akomodasi
Selama masa resesi, bisnis transportasi dan akomodasi mungkin akan terpengaruh, tetapi layanan seperti jasa transportasi pribadi atau taksi online masih memiliki permintaan tinggi. Orang-orang yang lebih memilih untuk menggunakan layanan transportasi pribadi untuk menghindari keramaian atau karena terbatasnya pilihan transportasi umum tetap membutuhkan jasa ini.
Selain itu, meskipun sektor pariwisata cenderung terpengaruh selama resesi, beberapa jenis akomodasi yang lebih terjangkau atau layanan sewa rumah dan apartemen tetap memiliki permintaan, terutama jika mereka lebih terjangkau dibandingkan dengan hotel besar.
Kesimpulan
Meskipun ekonomi sedang lesu, ada banyak bisnis jasa yang tetap laku dan bahkan berkembang. Bisnis di bidang kesehatan, teknologi, pendidikan, konsultasi keuangan, dan logistik adalah beberapa contoh usaha yang tetap bertahan di tengah krisis ekonomi. Layanan yang terkait dengan kebutuhan dasar, efisiensi operasional, serta perawatan fisik dan mental selalu dibutuhkan masyarakat, membuat sektor-sektor ini tetap relevan dan berpotensi memberikan peluang di masa sulit.